Selasa, 24 Januari 2017

Persik Kediri {Macan Putih}

Macan Putih 


Diposkan oleh : Admin , pada 03 Desember 2012
Kediri, Kediri, Kediri, Berita Seputar Kediri dan sekitarnya
Persik Kediri berupaya keras tidak mengulangi keterpurukan seperti musim lalu. Menghadapi Divisi Utama musim 2013 nanti, manajemen klub berjuluk Macan Putih berupaya keras memperbaiki finansial yang musim lalu amburadul dan membuat klub sempoyongan.

Walau tunggakan musim lalu juga belum sepenuhnya tuntas, Persik mencoba belajar dari pengalaman. Manajemen berharap ada perbaikan musim depan, terutama terkait aspek permodalan klub. Intinya, tidak hanya tergantung pada dana pemberian dari konsorsium.

Diakui Asisten Manajer Persik, Arya Wisnu, musim lalu Persik gagal menggali dana dari luar konsorsium. Terbukti, hanya mengandalkan kucuran dana konsorsium membuat Persik limbung di tengah musim. Apalagi dana yang dicairkan konsorsium tidak sesuai dengan janji sebelumnya.

“Kami telah mendapatkan pelajaran berharga dari pengalaman musim lalu. Untuk musim depan kami sangat menekankan pada pendanaan klub, terutama mencari dana secara mandiri. Terkait target tim atau aspek lainnya, itu bisa menyesuaikan,” ungkap Arya Wisnu.

Manajemen hingga kini memang belum mempunyai formula jitu untuk mendatangkan uang ke kas klub. Kendati begitu Arya masih yakin ada kesempatan bagi Persik untuk memperbaiki keuangan. Untuk kebutuhan Divisi Utama, diperkirakan klub sekaliber Persik membutuhkan nominal di atas Rp 6 miliar. Angka itu termasuk untuk biaya operasional tim sekitar Rp 2 miliar, dan selebihnya untuk kontrak pemain serta pelatih. Bisa dibandingkan dengan musim lalu, kala Persik hanya mendapat transfer dana kurang dari Rp 2 miliar dari konsorsium dan tidak ada pemasukan lain.

Penjualan tiket pun tidak begitu bisa diandalkan karena Persikmania, suporter Persik, sudah jauh menurun. Angka kedatangan ke stadion merosot drastis dibandingkan dengan saat Persik masih berlaga di kompetisi ISL. Itu bisa dimaklumi karena memang gengsi Divisi Utama tak terlalu bagus.

“Saya pikir antusiasme Persikmania juga tergantung ambisi tim di kompetisi. Jika tim serius, pendanaan memadai, serta berpotensi promosi, saya yakin Persikmania bakal membanjir ke Stadion Brawijaya dan mendatangkan pendapatan lebih banyak. Semoga musim depan bisa seperti itu,” lanjut Arya.

Menurutnya, tiga musim di Divisi Utama merupakan saat yang berat bagi Persik Kediri sebagai mantan juara Liga Indonesia 2003 dan 2006. Dirinya juga memaklumi jika Persikmania semakin frustrasi melihat tidak adanya perkembangan menggembirakan yang dicatat klubnya.

“Bagaimana pun Persik harus tetap berupaya untuk bangkit, bagaimana pun kondisinya. Jika kami menyerah, maka situasi akan semakin memburuk. Kami akan coba memulai lagi dari awal untuk persiapan musim depan. Semoga hasilnya lebih baik,” tandasnya.

Persik sendiri rencananya akan mempersiapkan tim dua bulan sebelum kompetisi. Jika kompetisi Divisi Utama 2013 digelar 9 Maret, maka diperkirakan Januari nanti sudah ada persiapan. Tapi semuanya lagi-lagi kembali ke dana untuk pembentukan tim. Seandainya kas klub masih kosong melompong, maka persiapan tim ini bisa lebih molor lagi. sumber : http://viva-persik.blogspot.com/2012/12/macan-putih-fokus-benahi-sektor-finansial.html

Persela Lamongan {Joko Tingkir}

Joko Tingkir


Duet pelatih Persela Lamongan, Djoko Susilo dan Hartono Ruslan, menerapkan disiplin tinggi terhadap para pemain jelang pertandingan melawan Persib Bandung, Minggu (4/4) malam, di Stadion Surajaya. Semua pemain yang disiapkan bertanding dilarang berkeliaran semaunya sendiri.

Artinya, 18 pemain yang masuk dalam daftar susunan pemain utama bakal dikarantina. Mereka diinapkan di hotel dengan maksud agar mudah dikontrol. Mulai tidur hingga menu makanan yang disantap. Tujuannya, agar pemain bisa lebih berkonsentrasi sebelum bertanding. "Kita tidak ingin kondisi pemain menjadi drop atau terganggu kesehatannya karena tidak terkontrol. Kan bisa jadi, mereka keluyuran malam dan sebagainya," kata Djoko Susilo, kemarin (1/4).

Mantan pelatih Persiwa Wamena ini menjelaskan, upaya itu dilakukan demi kepentingan Persela sendiri. Apalagi, lawan yang bakal dihadapi bukan tim sembarangan, Persib Bandung. Butuh konsentrasi dan kesungguhan demi meraih kemenangan. "Sebetulnya tidak hanya lawan Persib. Ini biasa saya lakukan ketika menjelang pertandingan resmi, sekalipun di kandang sendiri. Jika pemain berada dalam satu tempat yang tenang, maka konsentrasi mereka dengan sendirinya akan terbangun,' tandasnya.

Dia menjelaskan, rencana karantina dimulai Sabtu (3/4) siang, usai Fabiano Rossa Beltrame dkk menjalani latihan. Selama dalam karantina, pemain tidak diperkenankan pulang sama sekali, meski rumahnya di Lamongan. Sedangkan pemain yang namanya tak tercantum dalam line up tetap menghuni mess Persela.

Sementara itu, arek-arek Laskar Joko Tingkir hingga kemarin sore masih berlatih keras. Namun, tidak lagi ngotot latihan peningkatan stamina. Melainkan, latihan pematangan strategi dan taktik dalam komposisi pertandingan yang kemungkinan bakal diterapkan saat menghadapi Persib.

Seperti terlihat kemarin, Djoko menginstruksikan kepada pemainnya untuk kerja keras dalam sebuah game. Di antaranya, melakukan teknik serangan cepat hingga mampu mendobrak daerah pertahanan lawan. Namun, program ini sering terganggu karena kondisi lapangan yang jelek. Sehingga, saat hujan deras, latihan dihentikan.Sumber : http://lamaniacyber.blogspot.co.id/2010_04_01_archive.html

PPSM Sakti Magelang {Macan Tidar}

Macan Tidar

Macan Tidar siap terkam Persewon
PPSM
A+ A-
Sindonews.com - PPSM Magelang mengusung target kemenangan dalam laga perdana Divisi Utama PT LPIS kontra Persewon Wondama di Stadion Pandan Arang Boyalali, Minggu (14/4/2013).

Meski bermain di luar kandang, tim berjuluk Macan Tidar ini optimis bisa membawa pulang poin penuh.Manajer PPSM Magelang Kardiono mengatakan pertandingan perdana sangat menentukan meski dijalani di kandang lawan, bukan menjadi hambatan untuk memetik kemenangan.

"Kemenangan perdana sangat menentukan langkah PPSM ke depan, karena akan memompa motivasi para pemain. Pertandingan perdana ini justru seperti bermain di final," katanya, Sabtu (13/4/2013).

Untuk itu, kata dia, para pemainnya diminta bisa menguasai diri di lapangan agar tidak terpancing emosi lawan. Bisa mengendalikan emosi maka bisa mengendalikan permainan. "Kami juga meminta agar pemain bisa bermain lepas tanpa beban," pintnya.

Menghadapi Divisi Utama LPIS, tim kebanggaan publik Magelang ini mendaftarkan 23 orang pemain ke operator liga. Mayoritas merupakan pemain muda, namun bukan berarti mudah dikalahkan lawan.

"Pemain muda memang masih minim jam terbangnya, tapi kami menyiapkan tim ini sejak Februari lalu. Tim pelatih sudah menempa mereka dalam latihan dan berbagai laga uji coba. Kami optimistis bisa meraih kemenangan di kandang lawan," tegasnya.

Pelatih PPSM Edi Prayitno, mengatakan dilihat dari grafik latihan tim besutannya sudah pada puncak performanya. Secara prinsip anak asuhnya siap tempur. "Anak-anak sudah siap menjalani laga perdana. Kami juga optimistis bisa meraih poin meski bermain di luar kandang,' ungkapnya.

Dia menambahkan, menghadapi Persewon bakal mengusung formasi 3-5-2. ini depan dipercayakan kepada duet Rengga dan Elit. Lini tengah diisi Bangun Permana, Manda Cingi, Hendrix yang bertindak sebagai pengatur ritme serangan ditopang dua wing back Rezza dan Toifatul Wakid.

Barisan pertahahan dimotori Sardi, Ilham dan Setyo Wibowo.PPSM praktis tidak bisa menurunkan kiper utama Dika Bayangkara di laga perdana tersebut. Pasalnya kiper timnas U-23 ini sedang menjalani Pusat Pendidikan Pom AD di Bandung.

 "Kami belum menentukan siapa yang akan menjadi penjaga gawang utama dalam pertandingan nanti," akunya. Sumber :http://soccer.sindonews.com/read/737755/58/macan-tidar-siap-terkam-persewon-1365859141

PSIM Yogyakarta {Laskar Mataram}


Laskar Mataram


SEMARANG-Hasil pahit dialami PSIM dalam laga uji coba melawan tuan rumah PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (20/4/2013) sore.
Pada laga yang disaksikan kedua suporter kesebelasan, PSIM dicukur Laskar Mahesa Jenar dengan skor 5-0. Adapun lima gol PSIS dicetak melalui hat-trick Addison Alves (10, 38, 90), Imral Usman (32) dan Heri Nur (58).
Pelatih PSIM, Maman Durachman menilai kekalahan kali ini disebabkan mental dan kekompakan tim yang mengalami penurunan. Selain itu, para punggawa Laskar Mataram juga kerap melakukan kesalahan-kesalahan passing. Hal inilah yang membuat mereka kesulitan untuk menguasai bola.
“Konsekuensinya, kiper harus bekerja ekstra keras membendung serangan bertubi-tubi pemain PSIS,” ucap Maman.
Terpisah, Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastowo menilai kekalahan telak 5-0 itu tidak seharusnya menjadi tolok ukur. Selain laga tersebut hanya bertaraf uji coba, materi pemain PSIS ada di atas PSIM.
“Oleh karena itu, seharusnya justru laga ini jadi pelajaran bagi para pemain,” tuturnya. Sumber :http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/20/uji-coba-psis-v-psim-psis-cukur-laskar-mataram-5-0-398796

Senin, 23 Januari 2017

Persis Solo {Laskar Samber Nyawa}

Laskar Samber Nyawa

berita panjoel saetama1923
Komite Disiplin (Komdis) PSSI menghukum tiga pemain Persis, Fandi Edi, Hendri Aprilianto, dan Bayu Nugroho, karena memprotes wasit dalam laga kontra Martapura FC di Stadion Demang Lehman, Rabu (8/10/2014). Mereka diskors selama satu pertandingan dan diwajibkan membayar denda masing-masing senilai Rp10 juta.
“Kesalahan pemain itu apa? Enggak ada peringatan apa-apa, pemain juga enggak dapat kartu, kok tiba-tiba kena sanksi setelah pertandingan. Mana ada aturan semacam ini?” tegas Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, saat dijumpai wartawan seusai meresmikan selter kuliner Jembatan Komplang, Banjarsari, Jumat (10/10/2014) pagi.
Wali Kota Solo itu menilai protes yang dilayangkan penggawa Laskar Sambernyawa berjalan sewajarnya. Sebab, menurut dia, wasit Untung asal Jakarta kerap mengambil keputusan yang merugikan Persis.
Akan tetapi, Komdis PSSI justru terkesan tergesa-gesa menjatuhkan sanksi keras kepada Persis. Bukan hanya itu, Komdis juga menghukum Pasoepati atas insiden yang terjadi saat menyertai lawatan Laskar Sambernyawa ke markas PSGC Ciamis di babak 16 besar lalu.
Rudy merasa ada pihak-pihak yang sengaja menggembosi kekuatan klub kebanggaan Kota Bengawan itu sejak awal pertarungan babak delapan besar. Persis bahkan dipermainkan wasit di laga kandang saat menjamu Pusamania Borneo FC, Jumat (3/10/2014).
“Ini jelas. Persis memang dianaktirikan supaya tidak bisa lolos ke ISL. PSSI tidak bisa berlaku seperti ini kepada Persis. Apa salah kami?” cecar dia.
Atas kecurigaan itu, Rudy berencana melayangkan protes kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono. Dia menuntut Joko Driyono membatalkan semua sanksi yang dijatuhkan Komdis kepada skuat polesan Widyantoro itu.
“Hari ini saya akan menelepon Sekjen PSSI. Saya tidak terima, kenapa Persis diperlakukan seperti ini? Pokoknya sanksi ini dicabut. Kalau masih ada permainan seperti ini di kompetisi nasional, jangan harap Indonesia bisa masuk semifinal Asian Games,” tandas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI Solo itu.
Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, sangat berharap persoalan yang menimpa timnya mampu diselesaikan lewat bantuan Rudy. Selain mengharapkan bantuan orang nomor satu di Kota Bengawan itu, manajemen juga berencana mengajukan banding.
Akan tetapi, hingga Jumat, pihaknya belum menerima surat resmi dari Komdis PSSI soal sanki kepada Persis.
“Kami saja belum menerima suratnya. Hanya pemberitahuan resmi, itu pun masih belum jelas. Jadi, kami belum bisa mengajukan banding, padahal Minggu Persis sudah main lawan PSCS Cilacap,” keluh Totok.
Totok menilai terdapat sejumlah kejanggalan terhadap hujan sanksi yang diberikan kepada Persis.
“Kok Komdis gampang sekali menjatuhkan sanksi kepada pemain kami. Padahal, wasit memang berlaku tak adil. Kenapa aduan kami soal wasit justru tidak mendapat tanggapan?” sambung mantan kapten Persis era 1990an itu. (Solopos.com). Sumber : https://pasoepatipalestina1923.wordpress.com/2014/10/15/suporter-bcs-serang-suporter-sesudah-berlaga-pscs-vs-persis-solo-di-gelora-manahan-solo/sambernyawa-wallpaper/

Tinggalkan Balasan

Persijap Jepara {Laskar kalinyamat}

Laskar kalinyamat

Persijap Jepara Sedang dalam kondisi yang tidak menguntungkan, disaat tim butuh dukungan mental, suporter militan Persijap seakan malah ikut loyo untuk terus memompa semangat skuad!

Ayo kawan-kawan, tetap semangat... beri kepercayaan pada tim, pada skuad Laskar Kalinyamat!! pada Bung Suimin Diharja!!

Wallpaper ini dipersembahkan oleh kawan kita Jecky Tatzuya Harada. silahkan download dan pasang didesktop anda! Bravo Persijap!!


klik pada gambar untuk menyimpan











Kamu Juga bisa mengirimkan Hasil Karyamu agar bisa dinikmati Persijap Lovers disini! kirimkan ke : persijap@gmail.com | ditunggu yaa... Sumber :http://laskarkalinyamat.blogspot.co.id/2010/10/wallpaper-bangkitlah-persijap.html

PSIS Semarang {Mahesa Jenar}

Mahesa Jenar

Sebuah tim sepakbola di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Semarang yang bernama PSIS Semarang, mempunyai julukan Laskar Mahesa Jenar. Sementara di Solo, sebuah stadion sepakbola diberi nama Stadion Manahan. Di sebuah tempat di lereng Gunung Merapi dipercaya sebagai tempat bertemunya tiga tokoh, Kebo Kanigara, Kebo Kenanga (Ki Ageng Pengging – ayah Joko Tingkir), dan seorang prajurit Demak bernama Rangga Tohjaya.
Dalam sebuah cerita silat populer yang berjudul Nagasasra dan Sabuk Inten, karangan S.H Mintardja, Mahesa Jenar menjadi tokoh utamanya. Dalam cerita tersebut, Mahesa Jenar merupakan murid Pangeran Handayaningrat, bersama-sama dengan Kebo Kanigara dan Kebo Kenanga. Kemudian dalam cerita yang berseting pada masa keemasan Kerajaan Demak ini, Mahesa Jenar mengabdikan diri sebagai prajurit di Demak. Sebagai prajurit ia berjasa dalam mengamankan dua keris pusaka, Keris Nagasasra dan Sabuk Inten yang dicuri oleh penjahat terkenal bernama Lawa Ijo dari Alas Mentaok (Kotagede). Atas jasa itu ia memperoleh gelar keprajuritan dengan sebutan Rangga Tohjaya. Pada suatu kali ia berkelana, dan menggunakan nama Manahan.
Itulah sekilas mengenai kisah seorang tokoh bernama Mahesa Jenar, yang selama beberapa waktu menjadi topik yang cukup hangat mengenai keberadaannya, yang oleh beberapa kalangan merupakan tokoh nyata yang benar-benar hidup di masa lalu, sementara oleh kelompok lain, Mahesa Jenar hanyalah tokoh murni karangan belaka.
Sebenarnya, apa yang menjadikan tokoh ini sangat terkenal sekaligus kontroversial adalah tidak terlepas dari pengarang, yaitu S.H Mintardja, yang dengan piawai meramu peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, dan tempat-tempat yang benar-benar ada, dengan peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, dan tempat-tempat fiksi menjadi sebuah jalan cerita yang utuh. Pada saat itu, di Jawa agama Islam sedang berkembang, dan salah satu yang paling dikenang pada saat itu adalah konflik antara Wali Songo dan Syeh Siti Jenar. Cerdiknya, S.H Mintardja tidak mengambil tema itu sebagai kisah utama (karena S.H Mintardja adalah non-muslim, sehingga ia mengetahui keterbatasannya jika ia menggunakan tema itu), tapi mengambil tema lain sebagai permasalahan utama, yaitu tentang dua keris pusaka Tanah Jawa. S.H Mintardja mengetahui benar bahwa konon kerajaan di Jawa harus mempunyai dua keris itu jika ingin kerajaannya maju.
Dua keris tersebut (benar-benar ada, sekarang tersimpan di Kraton Surakarta), merupakan sipat kandel (pusaka) bagi siapapun yang ingin menjadi raja di Tanah Jawa, ditambah satu buah keris bernama Keris Kiai Sangkelat (juga benar-benar ada, dibuat pada masa Kerajaan Majapahit). Maka dibuatlah tema dengan keris-keris tersebut sebagai pusat permasalahan.
Yang membuat cerita ini sangat populer adalah karakteristik sang tokoh utama, Mahesa Jenar, yang benar-benar menggambarkan sosok manusia Jawa tulen. Ia tak tergoda dengan gemerlap kraton, dan memilih keluar dari Kraton Demak, dan berkelana. Ia benar-benar sosok manusia tanpa pamrih, dan lebih suka mengalah meskipun ilmu silatnya cukup tinggi. Pendiriannya teguh, tak mudah berubah jika telah menyinggung tentang kebenaran. Ia akan membela tanpa rasa takut. Namun sebagai seorang manusia, khususnya sebagai laki-laki, ia tak bisa berbuat banyak di hadapan seorang wanita, bahkan cenderung sangat menghargai wanita. Hal itulah yang membuat Mahesa Jenar sangat populer di kalangan masyarakat.
Selain itu, tokoh-tokoh yang ada di cerita ini sangat kontras antara tokoh baik dan tokoh jahat. Lawa Ijo, Sima Rodra, Pasingsingan, Jaka Soka, merupakan beberapa tokoh jahat. Sementara Mahesa Jenar, Ki Ageng Pandan Alas, Ki Ageng Sora Dipayana adalah beberapa tokoh baik.
Inilah beberapa tokoh yang benar-benar ada di masa lalu yang mengambil peran di kisah ini: Pangeran Handayaningrat (Ki Ageng Pengging Sepuh – kakek Jaka Tingkir), Kebo Kanigara (putra pertama Pangeran Handayaningrat yang menjadi pertapa), Kebo Kenanga (Ki Ageng Pengging – murid Syeh Siti Jenar dan ayah Jaka Tingkir), Ki Ageng Sela, Ki Ageng Ngenis, Sultan Trenggana (Sultan Demak), Pangeran Timur, Sambernyawa, Sunan Prawata, dan Jaka Tingkir.
Sementara tokoh-tokoh fiksi adalah: Mahesa Jenar, Lawa Ijo, Jaka Soka, Nagapasa, Pasingsingan, Radite, Anggara, Arya Salaka, Ki Ageng Gajah Sora, Ki Ageng Lembu Sora, Rara Wilis, Mantingan, dll.
Terlepas dari perdebatan antara fiksi atau fakta, tokoh Mahesa Jenar ini telah menjelma menjadi sosok impian masyarakat Jawa, yang benar-benar berjuang tanpa pamrih, lebih memilih menyingkir dan tidak dikenal daripada berdiam di Kraton Demak dengan segala gemerlapnya. Kisah fenomenal ini bahkan telah mempunyai soundtrack-nya sendiri, yang diyanyikan oleh maestro keroncong, Waldjinah, dengan judul Mahesa Jenar.
Lirik lagu tersebut sangat menggambarkan sosok Mahesa Jenar yang berjuang tanpa pamrih mencari pusaka kerajaan yang menghilang. Inilah lirik lagu yang berjudul Mahesa Jenar:
Kaloking ra pilih tanding                                (Tersebutlah satriya pilih tanding)
Mahesa Jenar satriya ing Pengging                (Mahesa Jenar ksatria dari Pengging)
Satriya didya lelana ngupaya                          (Ksatria yang berkelana mencari)
Sabuk Inten Nagasasra                                   (Sabuk Intend an Nagasasra)
Tansah marbrengga bebaya               (Selalu menempuh bahaya)
Mahesa Jenar bekti ing Negara          (Mahesa Jenar berbakti pada negara)
Mandhap jurang nasak wana wasa    (Menuruni jurang menembus hutan)
Kayungyun hyuwananing rasa           (……………………..)
Para kang ambeg angkara                             (Orang-orang yang jahat)
Memalangi, sedya utama                                (Selalu menghalanginya)
Nanging pinesthi lebur musna                        (Akan tetapi selalu kalah)
Ketiban aji Sasra Birawa                                (Karena ajian Sasra Birawa)
Nora pamrih kalenggahan                  (Tak menginginkan kedudukan)
Mahesa Jenar wani kataniris              (Mahesa Jenar hidup prihatin)
Ngronce atining asmara kalawan       (Menemukan tambatan hatinya kepada)
Wong ayu Dyah Rara Wilis                 (Gadis manis bernama Dyah Rara Wilis). Sumber : http://nglengkong.blogspot.co.id/2012/04/mahesa-jenar-jagoan-tanah-jawa-antara.html

Persib Bandung {Maung Bandung}

Maung Bandung



Sejarah awal Persib dimulai pada 1923 di Bandung yang ditandai berdirinya organisasi kaum nasional Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB). BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain bernama Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada 14 Maret 1933 kedua klub itu sepakat melebur dan lahirlah perkumpulan baru bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai ketua umum. Klub-klub lain kemudian bergabung meleburkan diri ke tubuh Persib.
Meski sudah lama berdiri, namun profesionalisme Persib memang baru terbukti beberapa tahun terakhir. Tepatnya, 2009 silam ketika manajemen Liga Super Indonesia (LSI) mewajibkan setiap klub mengubah statusnya menjadi berbadan hukum, bukan lagi berlabel amatir. Semua klub profesional juga dilarang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sesuai revisi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 59/2007. 
Dengan beleid ini, klub tidak boleh lagi menerima dana APBD baik berbentuk hibah atau bantuan sosial secara berulang. Padahal, saat itu tim bermarkas di Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Siliwangi Bandung ini sangat mengandalkan dana pemerintah daerah untuk mengikuti kompetisi. Kondisi itu yang membuat 36 Persatuan Sepakbola (PS) sebagai pemilik Persib, sepakat memberikan mandat Walikota Bandung, Dada Rosada untuk menyelamatkan kesebelasan dengan suporter fanatik Bobotoh ini agar tetap bisa mengikuti kompetisi. Melalui serangkaian pertemuan, pada 20 Agustus 2009, lahirlah nama perusahaan sepakbola profesional bernama PT Persib Bandung Bermartabat.
Animo Bobotoh yang sedemikian besar menjadi daya tarik perusahaan mensponsori klub kebanggaan warga Bandung itu. Sederet perusahaan kakap sudah mengikat kontrak dengan Persib seperti PT Daya Adicipta Mustika, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), hingga PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Northstar Pacific Capital. Sumber :http://investorpialang.com/read-news-1-11-1685-maung-bandung-jajal-klasemen-bursa.investor.pialang

Persikabo Bogor { Laskar Pajajaran}

  Laskar Pajajaran 

Persikabo 2015
Persikabo Bogor menatap kompetisi Divisi Utama 2015 dengan amunisi yang sangat berbeda dengan musim lalu. Komposisi pemain Persikabo kini tidak lagi memiliki nama tenar seperti musim lalu semacam Aldo Baretto, Budi Sudarsono, Aliyudin, hingga mantan pelatih Sriwijaya FC di rekrut. Kini armada tempur Persikabo 90 persen dihuni para pemain local Bogor.

Penggunaan pemain local sendiri sesuai dengan misi yang di usung dengan Managemen, ungkap Pelatih Persikabo, John Arwandi. “Bogor memiliki banyak potensi. Persikabo harus jadi wadah untuk potensi-potensi itu,” kata John.

“Pada awalnya ada sekitar 200 pemain dari Bogor datang ikut seleksi. Dari seleksi kami peroleh 30 pemain, hingga sekarang. Nanti akan ciutkan lagi jadi 24 pemain jelang kompetisi. Dari 30 pemain yang ada, rata-rata pemainnya berusia di bawah 22 tahun. Bahkan ada lima pemain yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA ,” ujar John.

Rezky Ikhwan dkk. tidak dikontrak dengan durasi per musim oleh Managemen melainkan dua hingga empat tahun. ” Mungkin musim ini mereka tidak banyak bicara, tetapi kami yakin mereka bisa berkembang dan jadi tulang punggung Persikabo di masa mendatang. Karena merekalah pondasi Persikabo yang akan dating.” Ujar Jhon.

Karena banyak dari pemain yang menghuni skuatnya itu belum memiliki pengalaman bertanding di level professional "Kami harus realistis dengan target bertahan di Divisi Utama 2015 ini," ujar Jhon. Sumber : http://asepsukmawan.blogspot.co.id/2015/03/tatap-du-laskar-pajajaran-andalkan.html

Persitara Jakarta Utara {Laskar Si Pitung}

The Pitung
 The Pitung story comes from a region in Indonesia, which is Jakarta (before called as Batavia). Pitung lived in a Holland colonialism era. He was a child of Mr. Piun and Mrs. Pinah. Pitung’s parents are farmer. Pitung worked every day to help his parents in farming, picked up coconut from the tree, and looked for grass for his cattle.
Pitung always helped his neighbor whose need any help. Pitung was a person who obeys God. He was praying and fasting as his father asked him. His father also asked Pitung to did and spoke in a polite way.
Pitung was lived in Rawabedong village. In that village they had a landlord Mr. Liem Tjeng Soen. So, every villager there must pay a land tax to him. Mr. Liem would give tax money to Holland. When took tax Mr. Liem was helped by his bodyguard which was came from indigenous villager. The bodyguards were people who were clever in strived and played weapon. The purpose was to made villager afraid with them, so they would not against and denied the rule.
One day Pitung helped his father harvest their rice field. When he arrived at home he was surprised by saw Mr. Liem bodyguards at his house and angry with his father. Pitung walked to get closer with his father and asked Mr. Liem’s bodyguard.
Pitung                  : “Hey, what are you doing? What is my father fault?”
Bodyguard          : “just asked to your father”
         Mr. Liem’s bodyguard went and brought all of rice they take in harvest. In his heart Pitung said “Just wait what would I did”.
         Next day, Pitung walked away along the village, He saw Mr. Liem’s bodyguard did much kind of bad things. They took villager’s cattle such as chickens, goats, and also coconuts, rice from villager without a pity. As a citizen Pitung feel had any responsibility on that situation, he wasn’t taken on calm way. He got closer with Mr. Liem’s bodyguard and the conversation happened.
Pitung                  : “stopped, coward! How could you taken from another”
Bodyguard           : “who were you? How could you so dare? You didn’t know who were we?”
Pitung                  : “I didn’t care who you were. But what you did wasn’t right.”
Listen of Pitung words make Mr. Liem’s bodyguard leader (called “Centeng”) feel angry. He got closer to Pitung and attacked him (he thought Pitung would be easy to be attacked). Pitung counter attacked to Mr. Liem’s bodyguard leader and him down easily. Another Mr. Liem’s bodyguard that consist of five person come to get closer with Pitung and attacked Pitung together but Pitung can win the Beatle easily. After got in lost they run away. Before both of them went away, one of Mr. Liem’s bodyguard scream: “watch out! I would asked to big boss about it”
 One day Mr. Piun (Pitung’s father) asked Pitung to sell their goat to Tanah Abang traditional market. Mr. Piun needed money for family needed. Pitung go to Tanah Abang to sell the goat. Without his awareness one of Mr. Liem bodyguard that followed behind him. When Pitung take a rest and take a bath in a river Mr. Liem bodyguard stole Pitung’s money (that he got from sell his goat).
In a home, Pitung so surprised because lost his money. He decided to turn back to Tanah Abang and looking for person who stole his money. Finally, he found Mr. Liem bodyguard’s which stole his money and asked them to return his money back.
Pitung                  : “turn my money back”
 Bodyguard          : “You can take this money, but you must be our member”
Pitung                  : “no way. I will never want to be your member”
All of Mr. Liem bodyguard’s were angry to hear Pitung answer and they attacked Pitung together. Pitung could solve all of their attacked easily. Since that time Pitung decided to help a poor people by took a rich people money and spread to the poor. Some of Mr. Liem bodyguard’s followed him and they make a group which consist of people want to help poor that be crushed by Holland.
Pitung name become so popular in a poor people. So many landowner and people who took a benefit by Holland side become uncomfortable and they asked this situation this problem to Holland ministry. So Holland ministry make announcement to trap the Pitung. Schout Heyne, commander of Holland soldier asked to everybody who knew where Pitung are would get much money.
Pitung knew if he were fugitive so he move on in many different placed. He still helped many poor people. Every wealth he got from stole, always gave to the poor.
One day Pitung and his group were trapped by Holland police. On that time they were robbed a rich people whose had been guard by Holland police. When Pitung and his group came Holland police made encircle attacked to Pitung. Pitung made he arrested and asked his group’s member to run away. Pitung was arrested and entered to the jail.
Pitung was clever and sacred he can run away in the night by opened the jail’s roof. In the morning Holland polices were panic because Pitung wasn’t in the jail anymore.
         The news of Pitung run away make Holland police and rich people was uncomfortable. Then Schout Heyne commanded to Holland police arrested Pitung’s parents and teacher. They were forced to say where Pitung were? All of them were silent, so be entered to the jail.
         The news about his parent were arrested came to Pitung. Pitung sent a message and said “I will give up if my parents and my master are get the freedom”. Schout Heyne agrees with the requirement from Pitung. All of them were meet each other in a court. Pitung’s parents were released first and Holland police still arrested Haji Naipin. Then this conversation held:
Pitung            :”get off my master”
Heyne            :”I will, after you truly give up”
Listen of Heyne request Pitung walked into middle of the court. Holland police shoot Pitung as a target.
Heyne            : “finally, you are arrested now“
Pitung            : “yes. But I will run away again from all of you, coward”
         Listen of Pitung words, Heyne become angry and command all of Holland police to kill him. Pitung died as one of hero that will be remembered every time. All of villager feel lost him; they are pray for Pitung rest in peace. Sumber :https://prasetyalynn.wordpress.com/2012/04/13/the-pitung/

Persija Jakarta {Macan Kemayoran}

Macan Kemayoran 


Kemenangan diraih Persija saat melakoni laga ’’usiran’’ di Solo, akhir pekan lalu. Hasil positif pun wajib dihasilkan Persija lagi pada partai kandang yang kembali terlaksana di Stadion Manahan.

Ya, setelah membungkam Persisam Putra Samarinda, Persija menjamu Bontang FC, sore ini. Pada pertandingan yang akan disiarkan antv mulai pukul 15.25 WIB ini, tiga angka bisa membuat perjuangan Macan Kemayoran ringan.

Sebab, Bambang ’Bepe’ Pamungkas dkk dituntut memaksimalkan sisa laga akhir musim ini untuk dapat meraih posisi runner-up. Jadi, setiap laga kandang pun tak ada pilihan lain, selain menang. Apalagi, Macan Kemayoran lebih diunggulkan dari berbagai sisi saat menghadapi Bontang.

Anak asuh Rahmad ’RD’ Darmawan saat ini berada di urutan 3 dengan nilai 37 dari 21 laga. Asalkan bisa memanfaatkan momentum, Bepe dkk berpeluang mendapatkan tiket Asia dari Indonesia Super League (ISL) 2010/2011.

Mereka masih terpaut satu angka dari runnerup Semen Padang (SP) dengan jumlah laga yang sama. Persija juga tertinggal 10 angka dari kandidat kuat juara Persipura Jayapura yang sudah menjalani 21 pertandingan.

Untuk lolos ke Asia, Bepe dkk sedikitnya harus mengumpulkan nilai 52. Misi pertama mengejar kuota 15 angka tambahan sudah terpenuhi saat menang 7-2 atas Persisam, Sabtu (23/4).

Mereka harus meneruskan tren kemenangan itu. Jika membandingkan Persisam dengan Bontang yang terpuruk di zona play-off degradasi dengan nilai 13 dari 22 laga, tentu pekerjaan Persija hari ini lebih ringan.

’’Kami memang membutuhkan kemenangan pada laga sisa. Tapi, sekarang yang terpenting adalah normalisasi euforia pemain. Mereka harus melupakan kemenangan besar sebelumnya. Secara teknis, permainan kamu sudah berjalan sesuai harapan,” kata RD, kemarin.

Krisis teknis sebelumnya sempat mendera Bepe dkk. Seusai ditaklukkan 1-4 oleh Persijap Jepara, dua homekontra Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena masing-masing berakhir seri. Persija justru terpeleset 1-2 saat dijamu Arema Malang, sebelum akhirnya menang besar atas Persisam.

’’Kami harus mempertahankan ritme permainan yang sudah kembali tersebut. Pemain harus menjaga motivasinya. Kami tetap tidak mau meremahkan Bontang, meski berada jauh di bawah kami pada klasemen,’’ tandas RD, eks arsitek Sriwijaya FC (SFC) ini.

Kalkulasi sejarah pertemuan saat ini juga berpihak kepada Macan Kemayoran. Dari tujuh laga terakhir, Persija menang pada empat pertemuan, dua kali seri, lalu sisanya kalah. Pada putaran pertama musim 2010/2011, Bepe dkk menang dengan skor 1-3 di kandang Bontang.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Bontang FC Andi Sofyan Hasdam menjelaskan, timnya dihadapkan pada absennya Sathosi Otomo yang terkena kartu merah pada laga sebelumnya. Sumber : http://ganunghermal.blogspot.co.id/2011/04/macan-kemayoran-wajib-menang.html

PSPS Pekanbaru {Askar Bertuah}

  Askar Bertuah

Wikipedia maupun berbagai website dan media lain menyebut Julukan PSPS PEKANBARU dengan menulis dengan Tim Askar Bertuah, namun mereka mengartikan Askar Bertuah sebagai Tim Yang Beruntung. Padahal maknanya bukan demikian, pada tahun 1994 Tim Redaksi Riau Pos memberikan julukan Askar Bertuah kepada Tim PSPS PEKANBARU, pada saat itu Kazzaini KS memilih kata Askar Bertuah sebagai julukan. Bertuah yang dimaksud bukanlah bermakna beruntung, namun berhungan dengan Bertuah Motto Kota Pekanbaru, yaitu  Bersih, Tertib, Usaha bersama dan Harmonis, jika disingkat menjadi Bertuah.

Setelah dipilih Kata Askar Bertuah, lalu dibuatkan Logo Askar Bertuah oleh kartunis Riau Pos Furqon LW. Logo Askar Bertuah tersebut mencerminkan wajah seseorang yang berekspresi bersemangat dan mengikat kepalanya dengan Kain yang bertuliskan PSPS, dan dipinggir logo itu ditulis Askar Bertuah. Namun belakangan Julukan Askar Bertuah tersebut, bermaknan kearifan lokal.(RP) Sumber :http://www.riaudailyphoto.com/2013/08/sejarah-dan-makna-askar-bertuah.html

Sriwijaya FC {Laskar Jakabaring}

Laskar Jakabaring

Laskar Wong Kito Boyongan ke Wisma Atlet di Jakabaring
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Setelah hampir sepuluh tahun lebih pasukan Sriwijaya FC (SFC) menempati Wisma Mess Pertiwi Jl Bay Salim Batubara Sekip Pangkal, namun tahun 2016 ini para penggawa SFC harus pindah ke Wisma Atlet di Jakabaring Sport City (JSC).
Namun banyak cerita dan kenangan manis ditempat yang disebut rumah tersebut bagi Laskar Wong Kito.
Kepindahan skuad SFC tersebut dikarenakan Mess Pertiwi rencananya akan dibangun hotel menjelang perhelatan Asian Games tahun 2018.
"Home base SFC memang direncanakan akan pindah ke Wisma Atlet, karena disana (Wisma Pertiwi) akan dibangun hotel untuk keperluan Asian Games mendatang," ujar Manejer SFC, Nasrun Umar ketika dimintai konfirmai, Rabu (6/1/2016)
Sementara itu, Sekretaris Tim SFC, Achmad Haris membenarkan kepindahan pasukan tempur tim kebanggan masyarakat Sumsel ini ke Wisma Atlet blok C komplek JSC. Ia menambahkan, pihaknya akan menggunakan 22 kamar disana.
"Kamar yang akan kita gunakan nanti sebanyak 22 kamar, mulai tanggal 10 Januari nanti, mereka sudah tidak menghuni Mess lagi," ucap pria berkacamata ini.
Haris panggilan akrabnya menambahkan, jika pemain akan segera berkumpul di Palembang, guna menjalani sesi latihan perdana mempersiapkan diri tampil diajang turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur bulan Februari mendatang.
"Semua pemain sudah kita kirimkan surat pemanggilan untuk segera berkumpul di Palembang, paling lambat 13 Januari. Jika mereka tidak datang, mereka dianggap mengundurkan diri dari daftar pemain SFC," pungkasnya. Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2016/01/07/laskar-wong-kito-boyongan-ke-wisma-atlet-di-jakabaring

Semen Padang {Kabau Sirah}

Kabau Sirah
Semen Padang Ikut Turnamen di Bali
Semen Padang FC akan mengikuti turnamen yang digelar oleh manajemen klub Bali United di Bali.
“Jika turnamen itu mendapat persetujuan oleh PSSI, kita akan ikut menurunkan tim pada ajang tersebut,” kata Direktur Teknik PT Kabau Sirah Semen Padang, Asdian di Padang, Selasa.
Ia menjelaskan sejauh ini manajemen Bali United sedang melakukan proses izin dan menentukan jadwal yang cocok untuk menggelar pertandingan tersebut.
Ia mengatakan proses izin itu sangat penting, hal itu menyangkut jumlah tim dan tempat pelaksanaan turnamen tersebut.
“Tentunya ini juga berkaitan dengan jadwal kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015,” ujarnya.
Ia mengungkapkan secara lisan, manajemen klub Bali United sudah menyampaikan akan mengundang tim Semen Padang FC untuk ikut berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
“Turnamen yang akan digelar itu terkait dengan diundurnya “kick off” (permulaan) kompetisi oleh Kemenpora,” katanya.
Menyinggung tentang persiapan Semen Padang terkait diundurnya jadwal kompetisi ISL, ia menyebutkan, tim yang berjuluk “kabau sirah” itu akan melakukan pertandingan uji coba.
“Pada 28 Februari kami akan melakukan uji tanding melawan PSIS Semarang,” ujarnya.
Laga uji coba itu katanya akan berlangsung di kandang tim PSIS Semarang, yakni di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah.
Ia menyebutkan dalam uji coba melawan tim di divisi utama tersebut, manajemen akan membawa 30 pemain. Skuad yang sama pada saat melakukan uji coba di Kota Batam beberapa waktu lalu.
Sementara itu, pelatih Semen Padang FC, Nil Maizar menambahkan beberapa pertandingan atau uji coba sangat penting diikuti oleh tim. Hal itu agar tetap mempertahankan sentuhan permainan.
“Dengan uji coba kami akan terus matangkan persiapan, dan itu sangat penting, mengingat masih belum tentunya jadwal kompetisi,” kata mantan pelatih Timnas senior tersebut. (Tribunnews)Sumber :http://bolaindo.com/2015/02/25/semen-padang-ikut-turnamen-di-bali/:

PSMS MEDAN {Ayam Kinantan}

Ayam Kinantan

Pada tahun 2008 Sihar Sitorus menjadi investor baru PSMS Medan. Ia membuat beberapa gebrakan baru salah satunya adalah 'me-rebranding' dan membuat campaign untuk PSMS Medan, klub bola yang hampir pailit. dan saya yang beruntung untuk mengerjakan campaign  ini mulai dari rebranding logo, membuat icon, poster, dll. 

Saat itu sebenernya PSMS Medan tengah mengalami berbagai macam masalah menyangkut beberapa peraturan dari PSSI yang harus di ikuti. Salah satunya adalah tidak layaknya stadion Teladan sebagai "rumah" nya mereka. jadi saat itu "home" untuk PSMS Medan adalah di Gelora Bung Karno. Inilah salah satu yang menjadi PR kami semua, bagaimana membuat masyarakat Medan tetap mendukung penuh PSMS Medan walaupun tidak bermain di kotanya.

Logo lama PSMS Medan

Re-design logo

Icon klub "Ayam Kinantan"
Print ad / poster  dukungan kepada PSMS Medan

Ambient media.
tujuannya adalah membawa PSMS Medan tetap dekat
walaupun tidak bermain di kotanya.






Kami memenangi "picing" untuk campaign project ini,
tetapi karena keterbatasan dana campaign ini tidak dijalankan.. Sumber : http://ibeportfolio.blogspot.co.id/2013/05/psms-medan.html

Rabu, 18 Januari 2017

Borussia Monchengladbach (Jerman) — Die Fohlen

Die   Fohlen                                                                                                                                           Borussia Monchengladbach
 

Will the Celts Rear die Fohlen (the Foals)?


gladbach4

When and where will the match take place?

Celtic’s contest in Germany is scheduled for Tuesday 1st November 2016 and will take place at Borussia Park, Monchengladbach. The capacity of the stadium is a little over 54,000 for domestic games, but this falls to 46,249 for European ties as safe standing is not permitted within UEFA arenas. Using the 5% rule generally used for away supporters, the German club will have to provide Celtic with somewhere in the region of 2,300 tickets for the match. An interactive map providing you with the location of the stadium can be found below. The stadium is situated approximately four kilometres to the south-west of Monchengladbach’s city centre, slightly outwith the boundaries of the city.Sumber ; http://maleysbhoys.com/borussia-monchengladbach/

Bologna (Italia) — Rossoblu

                                        Rossoblu                                                                                                                                              Bologna-Trapani, le foto della sfida di Coppa Italia
Bologna, 12 agosto 2016 - Se ne tornano a casa soddisfatti i quasi 12mila del Dall'Ara. Il Bologna (foto) di Roberto Donadoni non fallisce al debutto ufficiale. I rossoblù regolano 2-0 il Trapani di Serse Cosmi e conquistano il quarto turno di Coppa Italia. 
Decidono le reti di Krejcì, nel primo tempo, e di Taider in apertura di ripresa. Molto positiva la prestazione del Bologna che interpreta la gara come nella filosofia del suo tecnico: fraseggio veloce e palla a terra. Molto confortante la prova di Destro che resta in campo per 85', cercando quasi ossessivamente il gol. Migliore in assoluto è Krejcì: oltre al gol, il ceco brilla per spunto e capacità di creare pericoli.  Al quarto turno (previso il 30 novembre) i rossoblù troveranno la vincente tra Crotone-Verona.

Rivivi qui sotto la cronaca del match minuto per minuto.
48' FINITA! Il Bologna vince 2-0 e accede al quarto turno di Coppa Italia. I rossoblù vanno sotto la curva a prendere l'applauso dei tifosi
45' Sono tre i minuti di recupero
39' Ultimo cambio per Donadoni che inserisce Brienza per Destro: standing ovation per il centravanti rossoblù
36' Destro ancora una volta si veste da assist-man: palla a Di Francesco che, dentro l'area, si gira, ma calcia male in diagonale
35' Secondo cambio Trapani: dentro Ciaramitaro, fuori Machin
32' Occasione Bologna! Discesa di Krafth, palla a Destro che di prima serve Verdi: il tiro dell'ex Milan viene deviato in corner da Guerrieri
31' Secondo cambio Bologna: entra Donsah, esce Pulgar
25' Sugli sviluppi di un corner, bel cross teso di Verdi da destra, Pulgar di testa non ci arriva di un soffio
23' Cosmi toglie De Cenco e mette Curiale
20' Il Bologna fraseggia molto bene. Il Trapani sembra ormai orientato a contenere il passivo, piuttosto che provare a ridurlo.
18' Primo cambio nel Bologna: entra Di Francesco, esce Krejci. Applauditissimo il ceco.
7' Giallo per simulazione per Coronado. Davvero poco Trapani fin qui. Intanto il pubblico del Dall'Ara fa partire cori contro Diawara.
4' st Palo esterno di Verdi con un bel sinistro a giro
1' st GOL DEL BOLOGNA: tocco sotto dolcissimo di Taider, subito 2-0
Inizia la ripresa. Nel Trapani fuori Balasa, dentro Barillà.

47' Finisce il primo tempo: buon Bologna, con Krejci migliore in campo al di là del gol. Da segnalare anche un intraprendente Destro. Certo il Trapani non sta mostrando la solita cattiveria.
41' GOL DEL BOLOGNA: Verdi dentro da destra, Destro di tacco libera Krejci che di piatto sinistro non sbaglia. 1-0!
40' Buono spunto di Destro in area: mette a sedere un avversario e serve Krejci che però si fa murare all'altezza del dischetto
35' Giallo per Casasola che fa un blocco cestistico su Destro
25' Splendida palla verticale di Destro per Verdi che, a tu per tu con Guerrieri, manda di piatto a lato. Che occasione sprecata!
21' Gran taglio di Verdi per Krejci che tenta di anticipare Guerrieri: il portiere riesce, con fatica e in due tempi, ad allontanare il pericolo
16' Primo giallo del match per Pulgar che, preso d'anticipo, entra duro su Scozzarella
12' Punizione conquistata da Krejci (il più attivo in questo avvio) sul vertice destro dell'area: batte Verdi, ma il tiro finisce alto sul secondo palo
10' Erroraccio di Guerrieri che consegna la palla a Krejci dentro l'area: il ceco la appoggia a Destro che fa partire un rasoterra innocuo
8' Nagy mette dentro da destra, diagonale di Krejci che sbatte sul portiere del Trapani Guerrieri. Altra buona chance rossoblu
6' Si affaccia in avanti il Trapani che prova con Nizzato da fuori area: tiraccio 'strozzato' sul fondo
3' Subito occasionissima per Destro: palla di Krejci per l'attaccante che di piatto, all'altezza del dischetto, mette ampiamente a lato
1' Il primo pallone è del Trapani.
Grandi applausi per mister Donadoni all'ingresso in campo
Fischio d'inizio ore 21, arbitra Abbattista di Molfetta. Ecco le formazioni ufficiali scese in campo dal primo minuto:
Bologna (4-3-3): Mirante; Krafth, Gastaldello, Maietta, Masina; Taider, Pulgar, Nagy; Verdi, Destro, Krejcì. A disp.: Da Costa, Sarr, Cherubin, Mbaye, Rossettini, Oikonomou, Crisetig, Donsah, Di Francesco, Mounier, Brienza, Rizzo. All.: Donadoni.
Trapani (3-5-2): Guerrieri; Fazio, Pagliarulo, Casasola, Balasa; Machin, Scozzarella, Nizzetto; Rizzato, Coronado, De Cenco. A disp.: Farelli, Daì, Kresic, Crecco, Carissoni, Ciaramitaro, Barillà, Raffaello, Canotto, Curiale, Fornito, Montalto. All.: Cosmi.

Bologna-Trapani di Coppa Italia: Taider esulta dopo il gol (Foto Schicchi. Sumber : http://www.ilrestodelcarlino.it/bologna/fc/bologna-trapani-coppa-italia-diretta-1.2425442

Boavista (Portugal) — As Panteras Negras

 As Panteras Negras                                                                                                                                  Panteras Negras: Padroense 2 - 2 Boavista



Mais uma vez, os adeptos axadrezados apresentaram uma boa presença, desta vez no campo do Padroense e protagonizaram um bom apoio, no qual sobressaíram os Panteras Negras..Sumber : http://claques-portugal.blogspot.co.id/2010/04/panteras-negras-padroense-2-2-boavista.html

Blackburn Rovers (Inggris) — Blue Army

BlueArmy                                                                       Blackburn Rovers boss says Sam Gallagher can follow in the footsteps of Daniel Sturridge and Benik Afobe

IN-FORM: Sam Gallagher’s two goals against Nottingham Forest on Tuesday took his total to five since joining on loan from Southampton
IN-FORM: Sam Gallagher’s two goals against Nottingham Forest on Tuesday took his total to five since joining on loan from Southampton
/ Johnny Greaney, Sports reporter /
OWEN Coyle says young Sam Gallagher can follow in the footsteps of Daniel Sturridge and Benik Afobe in developing into a top striker - but he’s not the finished article just yet.
The 21-year-old scored both goals in the 2-1 win over Nottingham Forest on Tuesday night to lift Rovers out of the bottom three for only the second time this season.
MORE TOP STORIES:
That took Gallagher’s tally to five since he arrived on a season-long loan from Southampton in August.
And Coyle, who took England ace Sturridge and Bournemouth hitman Afobe under his wing during his spell in charge of Bolton Wanderers, believes he can help the youngster develop his talents even further.
The Rovers manager said: “I’ve been an admirer of Gallagher for years and we had to work hard to get him here.
“He had the loan spell last year (at MK Dons) but it didn’t go well for him because it came on the back of the bad injury he had.
“I felt we could impart some knowledge and experience that we’ve picked up.
“I’ve had some very good strikers that have come to me. We managed to help Daniel (Sturridge), Benik Afobe, (Marc) Albrighton for a spell - very good attacking players.
“I said to Sam I felt he was in that mould of those players, that he can continue to develop.
“He’s not the finished article, but he’s willing to listen, learn, you see the pace he’s got and he can score goals.
“He’s not ready yet but I think in time he’s going to be a very good player.”
Gallagher has made 14 appearances for Rovers since his switch from the south coast and built up a promising partnership with fellow loan man Marvin Emnes, one which has kept high-profile pair Danny Graham and Anthony Stokes out of the side.
Coyle admits he wishes he had more time to work alongside the promising youngster, but he is pleased with how the player has reacted to the challenge of playing for a club at the wrong end of the Championship table.
“He’s one we’ve got for the season - I wish we had him permanently because we can really improve him and help him,” Coyle added.
“But the person who deserves the most credit is Sam because he’s the one, the same as all those boys I mentioned before, when they cross the white line they’re the ones that have to deliver on it.
“We can pass on knowledge, but they’re the ones that have to go and deliver and that kid’s been doing it.
“Of course, with young players you get little dips here and there, and that’s obviously why we have Emnes and Danny Graham’s on his way back from injury.
“We’ve now got Stokes back too, but those two have been playing well and Anthony’s had to be patient on the bench for his chance.”
Gallagher took most of the plaudits for the midweek win, with stand-in centre-half Darragh Lenihan and Ben Marshall also catching the eye.
But Coyle was also thankful to the home supporters who turned out in appalling weather and created a decent atmosphere at Ewood Park, especially when their side were on top in the first half.
“I’d said after the game on Saturday that it was important the players gave the fans something to shout about in terms of the quality of play,” he said.
“They did that, but I’ve got to say the fans were right behind them.
“They were vocal all night and even at 2-1, that was an important bit because the fans got behind the players at that difficult moment, which it could have been.
“So I would like to say a big thank you to the fans because it really helped the team.”
He added: “That’s the atmosphere we want at Ewood Park.
“I remember coming here and the atmosphere was electric.
“Obviously there’s things that have gone on in the last five or six years, we get that.
“But we can only control what we do on the field and the backing of the fans when we’re on there is a huge help to the players.”Sumber : http://www.lancashiretelegraph.co.uk/sport/14811887.Blackburn_Rovers_boss_says_Sam_Gallagher_can_follow_in_the_footsteps_of_Daniel_Sturridge_and_Benik_Afobe/

Birmingham City (Inggris) — The Blues

                                                                                                                                                                                “                        The Blues                                                                                                                         Karen Carney adalah Birmingham, begitu pun sebaliknya.” Pernyataan ini mungkin sedikit naif, namun di tengah euforia sosok 27 tahun yang masuk dalam Hall of Fame Birmingham City F.C. (sebagai perempuan pertama), sesunnguhnya “The Blues” lebih dari sekedar Carney, dan lebih berbahaya!
RANGKUMAN MUSIM 2014
25 Poin / 14 Laga (Posisi di Klasemen: 3)
Menang 7 kali – Seri 4 kali – Kalah 3 kali
Agretivitas Gol: +6 (Memasukkan 20 Gol – Kemasukkan 14 Gol)
- Arsenal Ladies FV - Birmingham City Ladies FC - 21/05/2014 - FA WSL - Borehamwood FC, London  - ©Ville Vuorinen/GooGaBu Nordic Creations Ltd - www.googabucreations.com
Birmingham tampil konsisten dalam beberapa tahun baik di liga domestik maupun di ajang kompetisi Eropa, walau belum sekalipun mencicipi gelar juara liga mereka selalu masuk jajaran elit untuk melaju ke Eropa. Piala FA Women’s Cup pada 2012 lalu menjadi bukti kecil bahwa talenta yang mereka miliki tak kalah saing dari klub besar sekelas Arsnal atau Liverpool. Yang jelas, tinggal bagaimana David Parker mampu mengembangkan dan mencari formula yang pas agar Birmingham tak sekedar jadi kuda hitam saja. Sumber : https://womensoccerid.wordpress.com/2015/03/18/profil-tim-peserta-fa-wsl-1-musim-2015-birmingham-city/